MaunaNusantara.com- Inilah momen haru seorang guru besar UGM yang meminta maaf kepada adiknya yang putus sekolah.
Di tengah pembacaan pidato, suara Sarjiya bergetar. Sesekali ia menyeka air matanya yang tumpah.
Ia merupakan putra dari pedagang gula jawa. Sebuah video pidato pengukuhan Prof Sarjiya sebagai guru besar di UGM yang menjadi sorotan publik.
Saat itu, pidato pengukuhannya dipenuhi suasana haru, Sarjiya tak sanggup menahan tangis ketika nama-nama keluarganya disebut. Lahir dari orangtua yang tak bisa baca tulis, ia tak pernah menyangka bisa berada di posisinya saat ini.
Untuk membalas budi terhadap pengorbanan sang adik, Sarjiya lah yang kini menyekolahkan anak-anak dari adiknya tersebut.
Dalam sambutannya, Profesor Sarijaya menceritakan kisah perjuangannya untuk bersekolah, berkat bantuan adiknya yang tidak bersekolah.
Pertama, Profesor Sarjiya mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga besarnya.
Ia sangat bersyukur karena orang tuanya membesarkannya, mendidiknya dan memberikan teladan penting baginya.
Meski ayahnya meninggal, ibunya tidak bisa membaca dan menulis. Bahkan dirinya dibesarkan di keluarga yang keterbatasan ekonomi. Sang ayah bekerja sebagai seorang buruh dan ibunya sebagai penjual gula jawa.
Prof Sarjiya kemudian menceritakan kisah hidupnya dan kini ia menjadi guru besar di UGM karena peran penting orang tua, keluarga, dan jasa besar dari adiknya.
Sebab, semua itu berawal dari perjuangan orang tuanya yang tak henti-hentinya menyekolahkannya.
Prof Sarijaya merupakan anak penjual gula jawa berasal dari dusun kecil di Lendah, Kulon Progo. Orangtuanya berani mengambil keputusan untuk membiayainya melanjutkan sekolah setelah lulus dari SMP.
Tak hanya peran dan dengan izin orangtua, Prof Sarjiya mengungkap dirinya bisa bersekolah karena pengorbanan adiknya yang rela tak sekolah demi dirinya.
Seketika suasana haru kembali mengiringi pidatonya takkala Prof Sarjiya mengucapkan maaf kepada adiknya, bernama Suparsih.
“Secara khusus saya mohon maaf kepada adik saya Suparsih,” ungkapnya.
Prof Sarjiya mengungkap bahwa adiknya itu terpaksa tak melanjutkan sekolah ke bangku SMA demi dirinya. Padahal nilai ujian SMP adiknya itu sangat baik.

Adiknya tak bisa melanjutkan sekolah karena kondisi ekonomi keluarganya yang kala itu tidak memungkinkan.
Di sisi lain, orangtunya berjuang banting tulang membiayainya dan adiknya sekolah.
Di tengah pidatonya, suara Prof Sarjiya bergetar dan mendadak terhenti. Sesekali ia menyeka air matanya yang tumpah di pipinya.
Dengan tegar Prof Sarjiya memberikan penghargaan atas jasa adiknya itu yang rela berhenti sekolah demi dirinya kala itu.
“Semoga pengorbanan kakak dan adikku mendapat imbalan kebaikan Allah SWT,” Ucapnya sambil menangis.
Prof Sarijaya menyebut bahwa adiknya itu sudah banyak berkoban demi dirinya dan membantu perekonomian keluarga.
Ia tak sanggup menahan tangis ketika nama-nama keluarganya disebut. Lahir dari orangtua yang tak bisa membaca dan menulis, ia tak pernah menyangka bisa berada di posisinya saat ini.
Kini, untuk membalas budi terhadap pengorbanan sang adik, Sarjiya lah yang kini menyekolahkan anak-anak dari adiknya tersebut.
Kini, video pidato pengukuhan Prof Sarjiya kisah inspiratifnya dari anak penjual gula jawa menjadi sebagai guru besar Fakultas Teknik UGM itu viral beredar di media sosial.
Salah satunya diunggah akun Instagram @undercover.id dan akun Instagram @Maunanusantara, dikutip Maunanusantara.com, Minggu (18/2/2024).
Banyak warganet turut terharu dengan kisah hidup dan perjuangan keluarga pria yang kini jadi guru besar di UGM itu.
Berikut beragam komentar warganet:
“Menjadi bukti bahwa pendidikan adalah salah satu ikhtiar paling jitu memutus rantai kemiskinan.”
“point yg saya tangkep disini, pengorbanan sang adik dan daya juang sang kakak”
“Definisi kacang tidak lupa kulitnya,,mereka keluarga hebat dibesarkan dr orang tua yg hebat”
“Patut dicontoh yaa kawans, perjuangan keluarga, baik kakaknya maupun adiknya maupun ortunya, jangan kemakan gloria sandwich generation, kalo memang keluarga perlu dibantu gpp kita bantu, insyaAllah tuhan kasih jalan, semangat para pejuaang keluarga Allah mudahkan jalan kalian semua,” tulis beragam komentar warganet.
 
                     
                     
                     
                     
                    