Warga NU di Sudan Habis Logistik Akibat Pertempuran Sengit Militer dengan Milisi

Wartanusantara.net– Sudan memanas, dilaporkan puluhan warga tewas, akibat Pertempuran antara militer dengan kelompok parameiliter kembali terjadi di Ibu kota Khartoum, Sudan Minggu (16/4/2023).

Selain di Ibu Kota Khartoum, Pertempuran sengit juga terjadi di kota Omdurman yang melibatkan kendaraan berlapis baja dan pesawat perang berkecamuk,

Pertempuran tersebut merupakan bagian dari perebutan kekuasaan antara Jenderal Abdel Fattah Burhan (Komandan angkatan bersenjata) dengan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, (kepala kelompok Pasukan Dukungan Cepat) kedua Jenderal tersebut adalah mantan sekutu yang bersama-sama mengatur kudeta militer pada Oktober 2021 dan menghalalkan transisi singkat Sudan menuju demokrasi.

Akibat Pertempuran yang terjadi di Sudan, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan mengimbau kepada segenap Warga Nahdliyin Sudan, agar tetap berada di dalam dirumah. Hal ini mengingat Tentara Sudan dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) saling serang.

“Tetap tenang dalam menyikapi perkembangan situasi di Sudan dan selalu meningkatkan kewaspadaan” bunyi Imbauan PCINU Sudan Nomor 41/A-b/PCINU-S/IV/2023 tentang Maklumat PCINU Sudan untuk Warga Nahdliyin di Sudan, dikutip dari NU Online.

PCINU Sudan juga mengimbau kepada Warga NU Sudan agar mengikuti arahan dari perwakilan Pemerintah Indonesia “Selalu mematuhi persatuan atau imbauan yang dikeluarkan oleh Perwakilan Pemerintah Indonesia di Sudan”

Imbauan dari PCINU Sudan juga meminta, agar Warga Nahdyilin tetap didalam Rumah, Asrama atau di tempat tinggalnya masing-masing. PCINU Sudan juga mengingatkan agar Nahdliyin dapat menjaga komunikasi dan menginformasikan kondisi terkini dari tempat masing-masing maupun perwakilan Pemerintah.

Ketua PCINU Sudan, Ahmad Fauzi menyampaikan bahwa beberapa warga NU melaporkan kehabisan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

“Kondisi yang mengharuskan untuk tetap berdiam dirumah dengan kondisi tidak ada listrik dan air serta tidak ada suplai bahan makanan, membuat Pasukan kebutuhan sehari-hari semakin menipis, bahkan ada beberapa laporan sudah kehabisan stok kebutuhan sehari-harinya” Ungkap Ahmad Fauzi kepada wartawan pada senin (17/4/2023)

PCINU Sudan mengupayakan agar segala kebutuhan dasar warga NU di Sudan dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan senantiasa terus berkoordinasi dengan perwakilan pemerintahan Indonesia di sana.

Dikutip dari NU Online. Dalam hal ini, PCINU menggalang donasi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi WNI yang terkena dampak konflik yang sedang terjadi ini. Donasi dapat disalurkan dengan transfer ke rekening BSI 7187730338 atas nama PCINU Sudan. Konfirmasi donasi melalui Nahjul Fikri (+249 11599 9596) dan Mariati Maulida (+249 12 446 1480).

Warga NU yang tersebar di berbagai daerah di Sudan, di kota Khartum, Omdurman hingga Madani, ada yang tinggal di sekretariat PCINU Sudan, Asrama Universitas, Rumah-Rumah dan beberapa ada juga yang tinggal di Masjid.

Ketua PCINU Sudan, Ahmad Fauzi menyebutkan, Bahwa pembelajaran di kampus dilibatkan karena sudah tidak memungkinkan lagi. Hal ini mengingat tempat Pertempuran sangat dekat dengan kampus dan Asrama kampus, suara-suara tembakan terdengar keras dari tempat tinggal mereka. Bahkan katanya ada beberapa peluru menyasar ke rumah-rumah.